Heboh! Pemain Timnas Indonesia Pernah Baku Pukul di Lapangan Latihan

- AFC
Belakangan, dunia sepak bola Tanah Air kembali dihebohkan dengan pengakuan mengejutkan dari orang terdekat Shin Tae-yong. Bukan soal strategi atau taktik, melainkan insiden yang selama ini terpendam—perkelahian fisik antar pemain timnas indonesia.
Shin Tae-yong dan Warisan yang Masih Dibicarakan
Meski sudah resmi meninggalkan kursi pelatih Timnas Indonesia, nama Shin Tae-yong masih bergema kencang. Prestasinya membawa tim lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 tak bisa dilupakan. Bahkan, transisinya ke Ulsan HD pada Agustus 2025 menuai sorotan tajam, terlebih setelah ia sukses menghentikan tren negatif klub Korea Selatan itu dengan kemenangan 1-0 atas Jeju SK FC.
Namun kali ini, sorotan beralih ke masa lalu—ke sebuah momen tegang yang terjadi di balik layar.
Momen Panas di Latihan: Rachmat Irianto vs Braif Fatari
Dalam wawancara eksklusif di kanal YouTube Dens.TV, Jeong Seok-seo—yang akrab disapa Jeje, mantan penerjemah sekaligus tangan kanan Shin Tae-yong—membuka tabir insiden yang terjadi saat persiapan pertandingan di Timur Tengah.
"Saat latihan, Rachmat Irianto dan Braif Fatari sempat berantem. Sampai pakai tangan, tapi langsung dipisah," ungkap Jeje.
Menurutnya, meski terdengar keras, hal semacam ini wajar dalam dunia sepak bola yang penuh tekanan. "Di dunia sepak bola memang harus keras, kadang kasar. Tapi justru itu yang membangun mental juara," tambahnya.
Diredam Shin Tae-yong, Berakhir Damai
Yang menarik, insiden tersebut tak berlarut-larut. Shin Tae-yong langsung turun tangan memediasi keduanya. Hasilnya? Kedua pemain timnas indonesia itu berdamai, bahkan hubungan mereka membaik pasca-konflik.
Jeje bahkan menyebut kejadian itu justru memberi dampak positif. "Bukan hal buruk. Malah memotivasi pemain lain. Irianto punya mental juara—itu terbukti dari cara dia menyikapi konflik," tegasnya.
Transisi dari ketegangan ke kekompakan menjadi pelajaran penting. Insiden berantem di lapangan latihan bukan soal kelemahan disiplin, melainkan ujian mental yang justru membentuk karakter skuad.
Dalam konteks pembinaan, Shin Tae-yong dikenal tak hanya membangun fisik, tapi juga jiwa tempur. Dan kali ini, terbukti bahwa bahkan konflik bisa menjadi bagian dari proses mencetak juara.
Tak semua yang terjadi di balik layar harus ditutupi. Pengakuan soal insiden latihan ini justru menunjukkan sisi manusiawi dari perjalanan timnas. Di tengah tekanan tinggi, emosi memang bisa meledak—tapi yang terpenting adalah bagaimana tim bangkit darinya.
Dan bagi Rachmat Irianto serta Braif Fatari, konflik itu bukan akhir—melainkan awal dari kedewasaan sebagai pemain timnas indonesia yang sesungguhnya.