Mees Hilgers Tersingkir dari FC Twente: Masa Depan Timnas Indonesia Terancam!

Mees Hilgers
Sumber :
  • instagram

Transisi yang dialami Mees Hilgers dari pemain andalan menjadi pemain yang tidak diinginkan FC Twente menciptakan kekhawatiran besar bagi penggemar Timnas Indonesia. Bek berusia 24 tahun ini kini menghadapi masa-masa paling sulit dalam kariernya.

Ketika FC Twente bertanding melawan PEC Zwolle dalam pembuka Eredivisie 2025/2026, nama Mees Hilgers sama sekali tidak terlihat. Tidak di starting XI, tidak pula di bangku cadangan. Kekalahan 0-1 yang dialami timnya seolah menjadi simbol betapa klub sudah benar-benar melepaskan sang bek Indonesia.

FC Twente Sudah Tidak Butuh Mees Hilgers Lagi

Langkah tegas manajemen FC Twente semakin jelas ketika mereka mendatangkan Stav Lemkin sebagai transfer pemain pengganti. Transisi ini menandakan pintu keluar sudah terbuka lebar untuk Mees Hilgers, yang sebelumnya menjadi tulang punggung pertahanan tim.

Situasi ini bukanlah kejutan total. Dalam beberapa bulan terakhir, Mees Hilgers memang sudah menyatakan keinginannya untuk mencari tantangan baru. Namun, transisi dari keinginan pribadi menjadi "pembuangan" tentu memberikan dampak psikologis tersendiri.

Nilai Transfer Masih Fantastis, Tapi Peminat Sepi

Meski Transfermarkt menilai Mees Hilgers seharga 6,5 juta euro atau sekitar Rp123,1 miliar, realitas di pasar transfer pemain menunjukkan cerita berbeda. Kontrak yang tersisa hanya satu musim membuat posisi tawarnya melemah.

Transisi dari pemain yang dicari-cari menjadi pemain yang sulit menemukan klub baru menunjukkan betapa dinamisnya dunia sepak bola. Mees Hilgers kini harus berpacu dengan waktu untuk mendapatkan klub baru sebelum bursa transfer ditutup.

Dampak Terhadap Timnas Indonesia yang Mengkhawatirkan

Patrick Kluivert Prioritaskan Pemain Aktif

Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert sudah memberikan sinyal jelas: pemain yang jarang bermain di klub akan sulit mendapat tempat di skuad nasional. Transisi kebijakan ini tentu membuat posisi Mees Hilgers semakin terjepit.

Bek Indonesia kelahiran Belanda ini harus segera menemukan solusi. Tanpa klub yang memberikan menit bermain rutin, kesempatannya membela Timnas Indonesia bisa terancam. Transisi dari pemain inti menjadi pemain cadangan atau bahkan tidak bermain sama sekali akan berdampak fatal.

Perlombaan Melawan Waktu

Dengan kompetisi yang sudah bergulir, Mees Hilgers menghadapi deadline yang ketat. Setiap hari berlalu tanpa kepastian klub baru berarti semakin sulit beradaptasi dengan sistem permainan tim barunya nanti.

Transisi adaptasi membutuhkan waktu, apalagi jika harus berganti liga atau negara. Transfer pemain di menit-menit terakhir seringkali tidak memberikan hasil optimal, baik untuk pemain maupun klub yang menampungnya.

Opsi Masa Depan untuk Bek Timnas Indonesia

Beberapa skenario masih terbuka untuk Mees Hilgers. Transisi ke liga yang lebih rendah namun memberikan menit bermain rutin bisa menjadi pilihan bijak. Liga Championship Inggris, Liga 2 Jerman, atau bahkan kembali ke liga domestik Indonesia tidak tertutup kemungkinan.

Yang terpenting adalah Mees Hilgers harus segera mengambil keputusan. Transisi karier yang terlalu lama dalam ketidakpastian hanya akan merugikan masa depannya, baik di level klub maupun Timnas Indonesia.

Situasi Mees Hilgers di FC Twente menjadi pengingat bahwa dalam sepak bola modern, tidak ada yang abadi. Transfer pemain dan perubahan skuad adalah hal yang wajar, namun bagaimana seorang pemain merespons transisi tersebut yang akan menentukan kelanjutan kariernya.